Seputarperak.com – Gereja ST Marinus Yohanes yang berlokasi di Jalan Memet No 1, Surabaya, menjadi saksi bisu perayaan Paskah yang khidmat dengan tema “Paskah Anak-Anak” pada hari Minggu, 31 Maret 2024. Kegiatan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Aldo ini berhasil mengumpulkan sekitar 1300 umat yang ingin merayakan kebangkitan Yesus Kristus dalam suasana yang penuh kedamaian dan sukacita.
Menyadari pentingnya keamanan dalam acara yang dihadiri oleh ribuan jemaat, Polsek setempat bersama dengan instansi terkait telah melakukan pengamanan yang ketat sejak dini hari. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian ibadah berlangsung lancar, aman, dan terkendali.
Kapolsek Surabaya, dalam keterangan persnya, menyatakan bahwa pengamanan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam menjaga toleransi dan keharmonisan antarumat beragama di Surabaya. “Kami telah menyiapkan personel yang cukup untuk mengawal setiap tahapan kegiatan di Gereja ST Marinus Yohanes, mulai dari awal hingga akhir ibadah. Ini adalah bentuk pelayanan kami untuk memastikan bahwa semua jemaat dapat melaksanakan ibadah Paskah dengan nyaman dan aman,” ujar Kapolsek.
Pendeta Aldo, selaku pemimpin ibadah, mengungkapkan rasa syukur atas dukungan dan pengamanan yang diberikan. “Kami berterima kasih kepada Polsek dan semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan ibadah Paskah tahun ini. Dukungan mereka membuat kami merasa aman dan dapat berfokus untuk merayakan Paskah dengan khidmat,” ucap Pendeta Aldo.
Rangkaian ibadah Paskah di Gereja ST Marinus Yohanes ini khususnya mengambil tema Paskah Anak-Anak, memberikan ruang bagi para anak untuk lebih memahami makna Paskah melalui berbagai kegiatan dan penyampaian pesan yang sesuai dengan usia mereka. Kegiatan ini juga menjadi momen untuk mengajarkan nilai-nilai kasih dan perdamaian sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
Kehadiran 1300 jemaat tidak hanya menunjukkan kekuatan iman komunitas Kristen di Surabaya tetapi juga menegaskan kembali pesan perdamaian dan harapan yang dibawa oleh Paskah. Dengan berakhirnya kegiatan ibadah ini tanpa ada kendala yang berarti, menjadi bukti bahwa keberagaman dan toleransi bisa terus terjaga di tengah masyarakat. (hum)
Discussion about this post